Pages

Saturday, April 12, 2014

Barcelona Tak Kunjung Belajar Dari Kekalahan

CATATAN: Barcelona Tak Kunjung Belajar Dari Kekalahan
"Setia pada skema umpan pendek, tidak ada perubahan di lini belakang dan tergantung pada Lionel Messi, Barca disingkirkan Atletico Madrid di Liga Champions"

Untuk kali pertama sejak 2007, tidak ada nama Barcelona di semi-final Liga Champions. Kekalahan 1-0 dari Atletico Madrid di Vicente Calderon, Kamis (10/4) dini hari WIB mungkin mengejutkan bagi beberapa orang, tetapi untuk lainnya lebih terasa sebuah deja vu, raksasa Catalan terkapar di akhir pertandingan.

Dari lima percobaan, Atleti akhirnya mengemas satu kemenangan melawan Azulgrana musim ini, tetapi sebenarnya hal yang paling mengganjal bagi loyalis Blaugrana adalah cara tersingkir klub yang tidak berubah. Barca tidak hanya kalah, juga tak berdaya.

Untuk kali pertama sejak 2002 Barcelona beraksi di Liga Champions tanpa trio Victor Valdes, Carles Puyol dan Gerard Pique. Seperti analisis demi analisis yang datang sebelumnya, lini belakang El Barca adalah sektor paling rawan dan tanpa perubahan sedikitpun di bursa transfer pada akhirnya mereka harus menebus keputusan tersebut dengan harga yang sangat mahal.


FAKTA PERTANDINGAN
Atleti 1-0 Barca

TEMBAKAN
TEPAT SASARAN
POSSESSION
TENDANGAN SUDUT
KARTU KUNING
KARTU MERAH
ATLETI
11
5
36%
6
1
0
BARCA
9
3
64%
7
3
0
Seperti di Piala Super Spanyol Agustus lalu, menghadapi raja sepakbola Spanyol pasukan Diego Simeone memperlihatkan determinasi tinggi, berani berduel fisik dan ngotot hingga unit serangan Barcelona terhimpit. Los Rojiblancos bisa menyengat melalui serangan balik.

Di 20 menit pertama pertandingan, pasukan Atletico tanpa belas kasih melakukan tekanan berat hingga bintang-bintang Tata Martino menjadi jeri. Sepakan keras Adrian Lopez menghajar tiang gawang dan kubu Catalan tidak pernah bisa bangkit menjawab gol Koke - tetapi sesungguhnya derita Barca tidak berhenti di sana.

Dua aksi David Villa urung menjad gol karena si kulit bundar menghajar rangka gawang, ditambah lagi sejumlah peluang lainnya. Pada situasi seperti itu, satu-satunya pertanyaan yang muncul di benak adalah secepat apa Atleti bisa mematikan perlawanan Barca sebelum sang raksasa Spanyol menghela nafas.

Tuan rumah memang menuntaskan pertandingan dengan kemenangan tipis namun Gabi, Diego dan Cristian Rodriguez punya kesempatan menghabisi laga lebih cepat. Belum lagi episode dorongan Javier Mascherano terhadap David Villa yang berpotensi melahirkan penalti untuk Atleti.

Rojiblancos pantas menang, mereka melakukannya dengan nyaman berkat keunggulan di awal pertandingan plus keberhasilan mengeksekusi strategi antiBarca dengan sempurna.

Situasi harus berubah bagi Tata Martino dan pasukannya, hal seperti ini tidak bisa dibiarkan terjadi begitu saja. Untuk kali kesekian, Barca memperlihatkan kelemahan dalam beradu fisik dan kalah cepat. Parahnya, andai kelemahan di depan mata tak kunjung diperbaiki, harga yang harus ditebus bisa lebih besar lagi, status raja sepakbola Spanyol jadi taruhan.

Lionel Messi terisolasi, pergerakannya tertutup oleh lawan yang telah mempersiapkan diri dengan baik. Terpangkasnya pergerakan superstar Argentina biasanya dianggap sebuah paket kejutan, namun jika berbicara lebih jauh skema tepat memang sudah disusun juru taktik Atleti di sisi lapangan. Tren sepakbola sedang bergeser, andai Barca tidak berbenah mereka bisa terus tergerus dan dihadapkan pada kenyataan pahit lagi.

Seperti 12 bulan sebelumnya ketika dipermak Bayern Munich, tidak ada perubahan berarti di lini belakang Azulgrana. Mereka juga masih bergantung pada kemampuan Messi seperti melawan Chelsea dua musim lalu. Mereka masih menggandrungi ide mempermainkan lawan dengan umpan-umpan pendek, padahal taktik tersebut tidak selalu tepat di era sepakbola modern.

Barcelona seperti membiarkan sejarah terulang, mereka tidak melengkapi skuat - tidak mempersiapkan diri dengan baik - untuk menyambut perubahan.

Ada sebuah ungkapan dalam sepakbola 'Anda akan lebih banyak memetik pelajaran dari kekalahan ketimbang kemenangan'. Tiga musim berlalu, sayangnya Barca tak mendengar padahal sudah saatnya perubahan dilakukan.

0 komentar:

Post a Comment