Pages

Tuesday, December 17, 2013

Newbie Stand Up Comedy

Perhatikan dan pelajari para profesional
1. Perhatikan dan pelajari para profesional.

Seberapa beratnya sih tugas ini? Anda hanya perlu nonton sebanyak mungkin penampilan stand up comedian.
Pelajari teknik mereka dan dapatkan "Feeling" nya bagaimana mereka membangun kelucuan mereka dalam setiap set.
Apakah itu disebut meniru, menjiplak, atau mengCopy? Memang benar bahwa dosa terbesar dalam comedy adalah "MENCURI" lelucon milik pelawak lain , untuk dijadikan bahan belajar, sepertinya tidak apa-apa mengambil bahan dari comedian kesukaan anda dan menyajikan dalam versi lain. Tapi hanya untuk belajar, bila suatu saat anda tampil beanr-benar diatas panggung, bahan modifikasi itu sebaiknya jangan dipakai sebab itu tetap merupakan pencurian bahan loh :) Pencurian itu tidak baik kan?
Selagi mengamati penampilan para comedian itu, coba anda tentukan type dari masing-masing stand up comedian itu. Beberapa tipe stand up comedian diantaranya :

a. Observational Comics (Pelawak tipe observasi)
contoh : Jerry Seinfeld, Janeane Garofalo, Raditya Dika, Mongol, Ryan Adriandhy, dll
b. Topical Comics (Pelawak Topik)


contoh : Andreew Dice Clay, Tim Allen, Pandji Pragiwaksono, Soleh Solihun, Insan Nur Akbar, dll.
c. Props Comics (Pelawak dengan Props)
contoh : Carrot Top, Gallagher, dll
d. Gimmick Comics (Pelawak dengan Adegan)
contoh : Margareth Cho, Lea Delaria, Septian Dwi Cahyo, dll
e. Impressionists (Pelawak yang meniru tokoh atau karakter terkenal)
contoh : Dana Carvey, Mike Myers, dll
f. Improvisationalists (Pelawak Improvisasi)
contoh : Robin Williams, Paula Paundstone, Abdel Achrian, dll

Setelah mengelompokkan mereka atas jenis/type, bedakan pula mereka atas kelakuan emosionalnya. Richard Lewis dan Asep Suadji adalah orang yang terus menderita, Denis Leary dan Cah Lontong terkadang sangat antagonis dan tidak simpatik.
Apakah sifat emosional anda? Apakah anda gila, sinis, serius, naif/lugu, atau canpur aduk aneh dari sifat-sifat itu? Jangan menampilkan sifat emosional yang anda pikir paling lucu. Ambil yang paling cocok untuk anda, anda akan lucu bila anda jujur.

Kumpulkan bahan untuk penampilan anda
Sebelum naik ke pentas, anda harus MEMPERSIAPKAN dulu apa yang akan anda katakan.
Bahkan pelawak Improvisational terkenal seperti Robin Williams sekalipun menulis bahannya dulu. Dia merencanakan semua bahan penampilannya baru kemudian ber-Improvisasi disekitaran materi itu.
Bila anda bingung darimana mendapatkan bahan-bahan, jawabannya adalah tergantung dari jenis comedy apa yang akan anda pegang. Salah satu titik mulai yang umum adalah bagaimana anda melihat sekeliling pemikiran anda (Persepsi mengenai suatu hal).
Kebanyakan humor sekarang sudah sangat personal (Pribadi) artinya berdasarkan pada pengalaman dan kelakuan seseorang. Sekalipun orientasi anda adalah tentang politik atau kehidupan keluarga yang berantakan, penampilan anda akan berpusat pada sekitaran pandangan anda tentang hal tersebut.

Okey, kita coba beberapa latihan disini :

1. Ambil kertas kosong, bagi menjadi 3 kolom.
2. Dikolom pertama tuliskan : Hal-hal yang anda khawatirkan.
3. Dikolom kedua tuliskan : Hal-hal yang membuat anda marah.
4. Dikolom ketiga tuliskan : Hal-hal yang menakutkan anda.
5. Intinya buat semua daftar keburukan sifat anda.

Humor yang mengejek diri sendiri (Self-Effacing.red) selalu menjadi wilayah aman, karena anda mentertawakan diri anda sendiri, orang lain akan merasa nyaman ikut tertawa bersama anda.
Bila anda jelek, bicarakan. Bayangkan diri anda merupakan tempat untuk melemparkan ejekan karena sebenarnya anda mengejek diri sendiri. Dan itu AMAN!!! Artinya, tidak merugikan orang lain.

Selain itu, buat daftar tentang hal-hal unik tentang diri anda, LUAR dan DALAM. Apakah kaki atau tangan anda besar sekali? Anda peminum alkohol? Anda malu makan didepan orang? Atau anda sangat pemalu bila harus berhubungan dengan orang lain?
Hmmmmm, Good idea, anda bisa jadi comedian Hebat :)

Daftar ini bisa menjadi bahan bagi penulisan lelucon anda. Ketika anda mulai menuliskan daftar diatas, selalu ingat untuk membawa buku catatan kecil kemanapun anda pergi.
Anda tidak akan menduga ketika tiba-tiba melihat sesuatu yang lucu dijalan dan saya YAKIN jika anda bilang "Oh, saya akan ingat itu" saya JAMIN ANDA TIDAK AKAN INGAT (Percaya deh :p).
Tulis segalanya bahkan hal yang aneh dan bodoh. Kadang kala gagasan buruk bisa mengantar ke gagasan bagus.
Cuma itu? kira-kira begitulah. Kebanyakan proses menulis lelucon terdiri dari kerja keras dan kreatifitas. Pelawak Tunggal kebanyakan bekerja keras sepanjang hari dan tetap begitu sampai seterusnya selama dia mash menggeluti pekerjaan tsb.
Jadikan bahan anda menjadi materi rutin STAND UP COMEDY
A. Susun urutan lelucon

Coba lihat daftar lelucon anda dan ambil satu yang paling lucu. Tempatkan lelucon yang paling lucu itu dibagian paling belakang dari daftar / urutan yang sedang anda persiapkan.

Lalu ambil lelucon yang nomer 2 paling lucu dan tempatkan di urutan pertama. Dengan susunan seperti itu anda akan memulai set anda dengan cukup kuat dan menutupnya dengan derai tawa besar.
Lelucon nomer 3 terlucu letakan sebelum penutup.
Lelucon berikutnya ditempatkan sesudah lelucon pertama begitu seterusnya sampai anda bisa menyusun set dengan durasi cukup.
Jumlah lelucon dalam satu set tergantung pada lamanya anda menyajikannya dan seberapa panjang bahan lelucon itu.
B. Tentukan karakter panggung yang akan dipegang

Ini akan melihat kembali kepada hal PELAJARI PARA PROFESIONAL. Semua orang bisa saja menceritakan lelucon tapi stand-up comic seharusnya sudah lucu sebelum mereka mulai beraksi. Jadi cobalah menentukan termasuk jenis yang manakah anda? Saya tidak menganjurkan anda bergaya persis seperti mereka, tapi bila anda memiliki kemiripan gaya, bisa jadi cara anda menyajikan dan beraksi akan mirip pula. Perbedaannya adalah pribadi unik anda akan bersinar didalamnya karena sifat penampilan anda tidak lain adalah cermin pribadi anda sendiri.
C. Latih penampilan anda

Hanya orang-orang yang awalnya sudah terbiasa tampil didepan orang banyak, mereka sudah tidak memikirkan bagaimana penampilan mereka nantinya, mungkin apabila mereka lupa dengan materi pun mereka masih bisa dengan santainya berimprovisasi didepan microfon panas tersebut.
Sedangkan anda harus menghafal lelucon anda sampe sebaik-baiknya, mungkin itu terasa sangat tidak adil. Tetapi sampai anda memiliki TALK SHOW anda sendiri, BERLATIHLAH. Bagian terberat bukanlah soal menghafal lelucon, tetapi bagaimana membawakan lelucon dengan benar.

Kebanyakan lelucon bukan soal kata-kata yang aktual tapi soal cara bagaimana anda mengatakannya. Jadi anda harus melatihnya berulang-ulang, ceritakan kepada siapapun (sebanyak-banyaknya) dan ingat reaksi mereka agar kita bisa memperbaiki atau merubah bahan, ingat baik-baik bahwa melatih bahan anda bukan berarti menghafalkannya.

Bila anda terlalu hafal akan bahan anda maka anda akan melewati kewajaran dan mengalami yang disebut sebagai "KELEBIHAN LATIHAN" (OVER REHEARSED). LAkukanlah improvisasi, anda akan selalu bisa menemukan penonton yang tidak terduga dan dapat dijadikan bahan apabila anda kehilangan kata-kata.
D. Kerjakan pengaturan waktu anda

Cobalah mendapatkan sentuhan rasa dalam pengaturan waktu ketika berlatih dan dapatkan sebanyak mungkin kritik dan saran. Setelah itu anda akan bergantung pada kritik dari penonton langsung. 

0 komentar:

Post a Comment